id.wikipedia.org |
Dua hari setelah lebaran di kampungku diadakan “pasar malam” tapi saya tidak melihatnya sebagai sebuah pasar yang seperti biasa kita saksikan sehari-hari. Memang benar, pasar malam di kampungku ini ada juga yang berjualan seperti PK-5, ada yang berjualan mainan anak, pernak-pernik cincin, kalung, gelang, dan sebagainya. Dan ada juga permainan anak-anak seperti kuda putar, yang lucunya tidak digerakkan oleh mesin melainkan oleh manusia yang tidak lain adalah si pemilik wahana mainan itu sendiri yang terdiri atas beberapa orang, mereka bahu-membahu menarik dan memutar “kuda putar” ini selama kurang lebih 5 menit.
Namun banyak juga anak-anak yang tertarik mencobanya, sampai-sampai ada yang menangis, ya..namanya juga anak-anak. Yang kedua adalah mainan anak-anak yang saya kurang tahu namanya, semacam “roller coaster” yang kalau kita tidak kuat kita akan merasa pusing setelah mencoba mainan ini, mungkin ini karena faktor ayunannya yang kuat. Nah..selain yang saya ungkapkan di atas ada lagi bentuk “permainan” yang mendominasi “pasar malam” ini tapi kalau saya perhatikan permainan ini lebih dekat dengan perjudian kalau tidak mau dikatakan judi beneran.
Ada beberapa macam tipe permainan ini, ada yang melempar gelang, satu coin-nya Rp. 500. cara mainnya: kita harus melempar gelang tersebut agar masuk ke dalam bantalan karet yang diatasnya diletakkan hadiahnya, kebanyakan adalah jam tangan. Namun sangat sulit untuk melempar tepat ke dalam bantalan tersebut karena ukuran gelang dengan bantalan karet yang berbentuk segi empat tersebut pas-pasan, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hadiahnya 100:1.
Kemudian ada lagi permainan sepeti kelereng gelinding yang dibuat untuk melewati rintangan paku yang di tempat-tempat tertentu di buatkan lobang-lobang untuk menjebak kelereng tersebut. Dan bila berhasil melewati rintangan tersebut maka akan dilihat jatuh di huruf apakah kelereng tersebut. Misal: jatuh di huruf A maka kita lihat di gambar A hadiahnya berupa apa.
Dan setelah saya perhatikan huruf-huruf yang ada mayoritas adalah huruf dengan hadiah yang kecil, berupa sendok, shampo, deterjen, dan sebagainya. Sedangkan huruf dengan hadiah yang besar seperti dispenser, hrufnya hanya sedikit cuman satu doang!..ya inilah trik bandar biar nggak kalah. Nah…yang paling ramai setiap malam adalah permainan “bola gelinding” dimana para pemain memasang taruhan yang berupa coin, yang perbuahnya di hargai Rp.500 pada angka-angka yang tertera di papan yang terdiri atas angka 01 sampai 30.
Setelah seluruh pemain fix dengan pasangannya, maka digelindingkanlah bola itu melewati rintangan zig-zag dan setelah sampai pada nomor ternetu si pemain mencocokan pasangannya dengan nomor di mana bola itu jatuh, kalu klop maka bebas memilih hadiahnya berupa; susu, gula, minyak sayur, sarden kaleng, sirup, dan mie. Khusus untuk nomor : 2, 4, 15, 21, dan 23 hadiahnya sudah ditentukan yaitu sebungkus rokok dan tidak dapat ditukar.
Bila diperhatikan banyak juga yang dapat hadiah tapi bila dihitung-hitung masih rugi dengan coin yang dibeli. Namun dari raut muka mereka ternyata mereka tidak ambil peduli seberapa banyak mereka mengeluarkan uang untuk membeli coin taruhan, yang ada di pikiran mereka adalah yang penting saya dapat hadiah, dan dengan begitu mereka sudah merasa “senang” dan “menang” meskipun kalau dihitung beneran pasti mereka kalah.
Apa yang saya perhatikan dari permainan ini adalah bandar tidak mau memberi hadiah besar, katakanlah seperti dispenser misalnya, mengapa demikian? Saya berpandangan bahwa jika mereka memberi hadiah besar maka para bandar ini akan sangat riskan kalah.oleh sebab itu hadiah yang diberikan harganya tidak lebih dari Rp.15.000 seperti minyak goreng bungkusan, gula pasir bungkusan, susu kaleng ukuran kecil, sarden kaleng, dsb. Inilah trik bandar dalam perjudian, bandar telah menyiapkan segala sesuatunya tentang “permainan” yang akan dimainkannya.
Adagium bagi bandar adalah: “bandar nggak boleh kalah” dan dari si pemain sendiri pun berlaku: “kalah penasaran” dan “menang pun juga penasaran”. Dan bisa saya prediksi bahwa bandar sampai tadi malam untung banyak!! Walaupun saya tidak menghitungnya.
Ya.. inilah judi yang katanya “pasar malam” itu, yang momennya setelah lebaran bahkan letaknya berseberangan jalan dengan Masjid di tempat kami. Dan saya lihat orang yang biasa ke Masjid malah terlihat antusias sekali iku perjudian ini. Namun samapi detik ini saya tidak berminat main, belum se-senpun duit saya keluar di “pasar malam” ini.
Kalaupun saya ikut bermain maka hadiahnya harus lebih besar dari sekedar minyak goreng, gula mie, dsb. Saya nggak mau di ”kadali” oleh bandar. Dan bila umpamanya iseng-iseng membuat kuisioner yang pertanyaannya: “apakah anda untung dengan permainan ini?” maka pasti banyak di jawab orang di kampung saya: “untung dari mane…buntung malah ada..!!”..hiks..hiks..hiks…
...jd inget masa kecil,
ReplyDeleteoh benar seperti itu gan cara main gelindingan? saya punya sumber lain
ReplyDeletehttp://www.jagobetting.com/permainan-judi-bola-gelinding-online/