Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Musik

IWAN FALS BICARA NASIONALISME

id.pinterest.com   BANGUNLAH PUTRA-PUTRI PERTIWI   SINAR MATAMU TAJAM NAMUN RAGU KOKOH SAYAPMU SEMUA TAU TEGAP TUBUHMU TAK KAN TERGOYAHKAN KUAT JARIMU KALA MENCENGKERAM BERMACAM SUKU YANG BERBEDA BERSATU DALAM CENGKERAMMU. ANGIN GENIT MENGELUS MERAH PUTIHKU YANG BERKIBAR SEDIKIT MALU-MALU MERAH MEMBARA TERTANAM WIBAWA PUTIHMU SUCI PENUH KHARISMA PULAU-PULAU YANG BERPENCAR BERSATU DALAM KIBARMU. Ref:  TERBANGLAH GARUDAKU SINGKIRKAN KUTU-KUTU DI SAYAPMU !!BERKIBARLAH BENDERAKU SINGKIRKAN BENALU DI TIANGMU HEY..JANGAN RAGU DAN JANGAN MALU.. TUNJUKKAN PADA DUNIA !! BAHWA SEBENARNYA KITA MAMPU..!!  MENTARI PAGI SUDAH MEMBUMBUNG TINGGI BANGUNLAH PUTRA-PUTRIIBU PERTIWI MARI MANDI DAN GOSOK GIGI SETELA ITU KITA BERJANJI TADI PAGI, ESOK HARI, ATAU LUSA NANTI GARUDA BUKAN BURUNG PERKUTUT..!!  SANG SAKA BUKAN SANDANG PEMBALUT..!! DAN COBA KAU DENGARKAN..!! PANCASILA ITU..!! BUKANLAH RUMUS KODE BUNTUT..!! YANG HANYA BERISI HARAPAN…!! YANG HANYA BERISI HAYALAN…!!

MERINTIS GLOBALISASI MUSIK INDONESIA

Pasca era Orde Baru tahun 1998 gaung kebebasan yang bak air bah telah membanjiri segenap sendi kehidupan di masyarakat dan tidak ketinggalan adalah angin perubahan di bidang industri musik Indonesia. Banyak bermunculan grup-grup band dan penyanyi solo yang menghias blantika musik Indonesia mulai kemunculan Sheila On Seven (SO7), Peter Pan, Padi, hingga kemunculan Changcuters, D'massiv dan banyak lagi lainnya. Jika kita flashback ke belakang dimulai pada masa Orde Lama yang menerapkan suatu doktrin berkebudayaan nasional yang melarang segala bentuk budaya yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia maka salah satu dampaknya adalah dilarangnya musik-musik yang berbau asing (kebarat-baratan) seperti yang dikatakan oleh Bung Karno pada waktu itu: "....... Capailah satu negara kesatuan Republik Indonesia, republik yang kuat berwilayah kekuasaan Sabang sampai Marauke, capailah kebudayaan sendiri yang berdiri di atas kaki sendiri, diatas kepribadian sendiri-sendiri. Maka itu he, p

MUSIK: ANTARA IDEALISME DAN KOMERSIALISASI

Bila melihat judul diatas tampaknya dua ide ini (idealisme-sisi komersil) dalam bermusik adalah dua wajah yang sulit untuk disatukan, bila dilihat dari sudut pandang filsafat Hegelian; tesis-antitesis-sintesis, keduanya memiliki sisi yang berlawanan dan tidak dapat menjadi suatu sintesa. Dalam hal bermusik dengan tujuan komersil maka lagu/musik yang diciptakan akan mengikuti hukum pasar yaitu memenuhi demand pasar akan jenis musik yang sedang digandrungi, bisa diambil contoh adalah musik-musik yang sedang in di Indonesia sekarang ini, yang mana jenis musik/genre Pop menjadi jenis musik yang paling banyak digemari saat sekarang ini. Hal ini dapat disaksikan melalui tayangan-tayangan di televisi dan radio maka, berlomba-lombalah para musisi, solois maupun grup band mencipta lagu dengan nuansa Pop (Popular) dan dengan liriknya yang khas yaitu mengangkat tema-tema tentang cinta/percintaan, meskipun tema ini tidak melulu menjadi dominasi musik Pop melainkan jenis musik lainpun jug

APAPUN MUSIKMU, TERUSLAH BERKARYA !!

Banyak aliran musik yang beredar dan dimainkan di seluruh penjuru dunia. Dari semua jenis aliran musik yang tercipta , tentunya masing-masing memiliki komunitas atau penikmatnya sendiri. Kebanyakan dari mereka (komunitas aliran musik) termasuk "militan" terhadap jenis musik tertentu yang digemari. Terlihat dari gaya hidup ataupun dandanan yang seakan mewakili jenis musik tertentu. Perbedaan dan beragamnya jenis maupun aliran musik ini tentunya memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. Oleh kalangan kritisi musik dunia berbagai jenis aliran musik ini dikelompokkan menjadi genre aliran tertentu, misalnya aliran rock, jazz, dance, pop, dan sebagainya. Yang tentu saja setiap genre tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa turunannya. Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyukai sesuatu, hal ini terdapat juga dalam hal memilih suatu aliran musik dan kegemaran orang akan jenis-jenis musik tentunya akan berbeda-beda. Banyak faktor yang melatarbelakanginya, tapi jen