Peringatan Hari Pahlawan sebagai suatu penghargaan bagi para pejuang bangsa yang telah mendermakan harta dan jiwa raganya untuk berdiri dan tegaknya Negara Republik Indonesia ini haruslah dimaknai sebagai suatu perjuangan secara terus-menerus yang berkelanjutan dan diestafetkan dari generasi lama ke generasi baru, perjuangan untuk menegakkan falsafah negara yaitu nilai-nilai Pancasila seutuhnya dan Undang-Undang Dasar 1945 itulah tujuan akhir dari perjuangan bangsa Indonesia ini. Dalam hal berjuang tentunya ada alat untuk berjuang, alat perjuangan bangsa Indonesia itu adalah persatuan dan kesatuan bangsa yang isinya adalah kesatuan ideologi, kesatuan dalam cara berpikir dan bertindak untuk memperjuangkan misi dari tegaknya suatu peradaban. Dalam perjuangan dalam penegakan cita-cita bangsa tentunya ada hambatan dan gangguan yang senantiasa menghadang baik itu yang menyerang dari kiri, kanan, depan dan belakang, namun semua itu harus dihadapi dengan teguh dan tetap berpegang pada ideologi bangsa, dan sesungguhnya dilihat dari perspektif Indonesia kekinian bahwasanya yang menjadi penghalang dari terwujudnya masyarakat yang Pancasilais adalah bahaya dari ideologi liberal-kapitalis yang sekarang sedang dahsyat-dahsyatnya diindoktrinasikan kepada seluruh dunia dan menjadi gospel abad modern. Bolehlah saya katakan bahwasanya ideologi liberal-kapitalisme termasuk dalam model imperialisme, mengapa? karena dilihat dari implikasinya menyebabkan mayoritas rakyat menjadi hidup sengsara, kemiskinan massal merupakan produk utama yang diciptakan dari ideologi liberal-kapitalis ini, dan dari kemiskinan ini pulalah timbul efek turunannya yang mana kemiskinan akan menyebabkan orang misikin tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, keterbatasan akses pangan, sandang, papan, kemudian berlanjut kepada terhambatnya akses akan pendidikan dan kesehatan dus semua ini bermuara pada produk kebodohan, kelaparan, gizi buruk, dan kriminalitas yang menyebabkan kerawanan sosial di masyarakat. Dan jika orang hidup dalam kemiskinan maka tidak ada lagi yang namaya harkat dan martabat manusia, hilanglah derajat kemanusiaannya. Hal seperti inilah seperti yang dikatakan oleh Bung Karno sebagai exploitation de l'homme par l'homme yaitu penghisapan, penindasan manusia oleh manusia dan exploitation de nation par nation yaitu penghisapan, penindasan bangsa oleh bangsa lain. Jika fakta peradaban abad-20 dan abad-21 berbicara demikian maka Bung Karno mengatakan :
Selanjtunya Bung Karno mengatakan:
Bung Karno mengatakan bahwa revolusi itu harus radikal harus sampai ke akar-akarnya. Untuk itu dalam konteks Indonesia dengan apa kita berevolusi adalah dengan cara kembali kepada ideologi negara yaitu Pancasila. Dan perjuangan ideologis ini harus didukung oleh persatuan dan kesatuan seluruh rakyat Indonesia, jiwa revolusioner-Pancasilais ini harus terus dijaga dan diperjuangkan agar terus membara di dada seluruh bangsa Indonesia dan jika ideologi liberalis-kapitalis yang nyata-nyata jahat diberi ruang untuk hidup mengapa Pancasila yang mempunyai nilai-nilai kemanusiaan dan paralel dengan nilai-nilai Ketuhanan tidak diperjuangkan? Mari bangkit bangsaku! Tuhan akan memberi jalan bagi yang berjuang untuk tegaknya cita-cita kemanusiaan dan nilai-nilai Ketuhanan. Selamat berjuang !!
".......maka seluruh umat manusia yang tertindas dan terhisap itu, bangkit mengadakan revolusi. Mengadakan revolusi untuk merubah susunan yang tidak adil ini. Mengadakan revolusi untuk mengadakan dunia baru tanpa exploitation de l'homme par homme. Mengadakan revolusi untuk menghabisi keadaan exploitation de nation par nation .............."
Selanjtunya Bung Karno mengatakan:
"......ini yang dinamakan revolution of mankind, the universal revolution of man, untuk mengadakan dunia baru yang lebih adil, satu dunia baru dimana tidak ada exploitation de 'l homme par homme dan exploitation de nation par nation."
Comments
Post a Comment