Skip to main content

Posts

MENANG

Kenapa banyak orang ingin menang Apakah itu hasil akhir kehidupan Kenapa kekalahan menjadi aib Apakah itu kesalahan manusia Demi kemenangan rela membunuh Demi kemenangan rela memperkosa Apa saja akan kamu tempuh Agar kemenangan dapat diraihnya Kenapa kebenaran menjadi aib Sudah tidak pentingkah bagi manusia Apakah kebenaran tinggal kata-kata Dari bibir pemenang-pemenang semu...... Itulah penggalan syair lagu "Menang" dari Iwan Fals yang ingin mengajak kita untuk memandang kehidupan ini secara kritis, bagaimana kita memandang kehidupan dalam konteks hubungan menang-kalah. Banyak kejadian-kejadian di dunia ini yang berakhir dan diakhiri oleh "kemenangan" namun bukanlah kemenangan riil yang di dapat namun hanyalah sebuah "kemenangan semu" yaitu kemenangan yang di dapat dari cara mengancam, teror, kekerasan, penipuan, konspirasi jahat, bahkan sampai membunuh dan menghancurkan sebuah negara yang berdaulat. Pragmatisme untuk mengejar berhala kehidupan ; kekayaa

INDONESIA (2)

Isu SARA terutama isu agama merupakan isu sentral dalam sejarah bangsa Indonesia, kata Soekarno setiap ideologi ada peruncingan, ideologi A (agama) pernah terjadi peruncingan yaitu terjadinya pemberontakan DI/TII, gerakan Kahar Muzakar dan peristiwa Ambon dan Poso. Adalah sangat menarik bila kita analisa kejadian-kejadian tersebut dengan menggunakan kacamata Karl Marx yang mana ia mengatakan bahwa " religion is opium " agama adalah candu, apa maksudnya? Apakah Karl Marx dan para pengikut aliran marxisme/komunisme itu anti Tuhan (atheis)? Soekarno yang mengakui dirinya secara terang-terangan sebagai penganut marxisme mengatakan tidak ada kitab marxis yang mengatakan anti Tuhan, yang tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dan dapat kita lihat kondisi objektif bahwa di Uni Soviet/Rusia terdapat bangunan-bangunan tempat ibadah seperti katedral , di Cina banyak terdapat wihara, kuil, masjid, begitupun juga di negara-negara penganut komunisme/marxisme lainnya seperti Kuba, Korea Utara k

INDONESIA

Sejarah mencatat bahwa penjajahan di bumi Indonesia selama 350 tahun telah meninggalkan banyak jejaknya. Peristiwa Mei 1998 yang merupakan simbol tenggelamnya matahari kekuasaan Orde Baru adalah contoh dimana peristiwa kerusuhan tersebut telah memakan banyak korban yang dialami oleh etnis tertentu di negeri ini. Kenapa kemarahan ini ditumpahkan kepada etnis tersebut? jawabannya adalah peristiwa itu adalah cerminan dari suatu realitas sosial masyarakat Indonesia, dimana pada masa itu (Orde Baru) kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat begitu parah, segelintir orang menikmati sebagian besar kekayaan bangsa ini dan sebagian besar masyarakat berebut kue yang disisakan oleh para konglomerat-konglomerat serakah. Ketidakadilan ekonomi ini merupakan suatu efek langsung dari strategi pembangunan Orde Baru yang menganut konsep "trickle down effect", yang membesarkan segelintir pengusaha yang nantinya diharapkan dapat memberikan efek-redistribusi kekayaan kepada masyarakat secara keselur

MERINTIS GLOBALISASI MUSIK INDONESIA

Pasca era Orde Baru tahun 1998 gaung kebebasan yang bak air bah telah membanjiri segenap sendi kehidupan di masyarakat dan tidak ketinggalan adalah angin perubahan di bidang industri musik Indonesia. Banyak bermunculan grup-grup band dan penyanyi solo yang menghias blantika musik Indonesia mulai kemunculan Sheila On Seven (SO7), Peter Pan, Padi, hingga kemunculan Changcuters, D'massiv dan banyak lagi lainnya. Jika kita flashback ke belakang dimulai pada masa Orde Lama yang menerapkan suatu doktrin berkebudayaan nasional yang melarang segala bentuk budaya yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia maka salah satu dampaknya adalah dilarangnya musik-musik yang berbau asing (kebarat-baratan) seperti yang dikatakan oleh Bung Karno pada waktu itu: "....... Capailah satu negara kesatuan Republik Indonesia, republik yang kuat berwilayah kekuasaan Sabang sampai Marauke, capailah kebudayaan sendiri yang berdiri di atas kaki sendiri, diatas kepribadian sendiri-sendiri. Maka itu he, p

HIRUK-PIKUK KAMPANYE CALEG DAN KEBINGUNGISME DEMOKRASI

Memasuki tahun 2009 ini ada agenda besar yang akan dilalui oleh masyarakat Indonesia yaitu agenda politik, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Dapat kita lihat bersama para calon legislatif (caleg) berlomba-lomba berkampanye merebut simpati masyarakat pemilih. Mulai dari memasang baliho, poster, memasang spanduk, pembagian kartu nama, kunjungan sosial dan bakti sosial, beriklan di televisi, radio dan media cetak serta banyak lagi lainnya. Semuanya itu tentu saja dengan satu maksud tujuan agar masyarakat dapat memilih yang bersangkutan untuk pemilu legislatif nanti. Tidak heran kantor DPR menjadi lengang dikarenakan banyak anggotanya yang mencalonkan diri kembali dan sibuk berkampanye di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Tidak heran kalau kita melihat di jalan-jalan, gang-gang, dan rumah-rumah penduduk menjadi "ramai" oleh atribut-atribut para caleg ini, hal ini lazim terjadi pada masa transisi dari rezim lama ke rezim baru. Selanjutnya para c

TENTANG STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan pemasaran dan biasanyadikaitkan dengan empat "P" dari bauran pemasaran: product , price , place , dan promotion . Memahami makna sasaran pemasaran yang sesungguhnya dan signifikan akan membantu manajer mengetahui informasi yang mereka butuhkan yang memungkinkan mereka memikirkan dengan seksama implikasi memilih satu posisi atau lebih dalam pasar. Akan tetapi, menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan logika dari sasaran dan strategi pemasaran jauh lebih sulit daripada menulis angka-angka pada selembar kertas dan membiarkan strategi itu termasuk di dalamnya. Sistem yang berorientasikan angka-angka tidak akan mendorong manajer untuk berpikir secara terstruktur tentang segmen pasar yang secara strategis relevan. Sistem itu juga tidak akan mendorong adanya pengumpulan, analisis, dan sintesis dari data pasar yang dapat dijalankan. dengan tidak adanya aktivitas semacam itu dalam organisasi, para pembuat keputusan tidak mun

MUSIK: ANTARA IDEALISME DAN KOMERSIALISASI

Bila melihat judul diatas tampaknya dua ide ini (idealisme-sisi komersil) dalam bermusik adalah dua wajah yang sulit untuk disatukan, bila dilihat dari sudut pandang filsafat Hegelian; tesis-antitesis-sintesis, keduanya memiliki sisi yang berlawanan dan tidak dapat menjadi suatu sintesa. Dalam hal bermusik dengan tujuan komersil maka lagu/musik yang diciptakan akan mengikuti hukum pasar yaitu memenuhi demand pasar akan jenis musik yang sedang digandrungi, bisa diambil contoh adalah musik-musik yang sedang in di Indonesia sekarang ini, yang mana jenis musik/genre Pop menjadi jenis musik yang paling banyak digemari saat sekarang ini. Hal ini dapat disaksikan melalui tayangan-tayangan di televisi dan radio maka, berlomba-lombalah para musisi, solois maupun grup band mencipta lagu dengan nuansa Pop (Popular) dan dengan liriknya yang khas yaitu mengangkat tema-tema tentang cinta/percintaan, meskipun tema ini tidak melulu menjadi dominasi musik Pop melainkan jenis musik lainpun jug