Bila kita perhatikan aktivitas manusia dalam kesehariannya bisa kita lihat bahwa sesungguhnya manusia itu telah terperangkap ke dalam suatu sistem yang secara sadar ataupun tidak sadar sedang dijalaninya yaitu sistem/paham kebendaan (materialisme) yang mana dalam ajaran ini uang/kapital adalah sebagai alatnya. Bisa kita lihat dalam satu hari 1 x 24 jam, dari fajar terbit hingga matahari terbenam pikiran manusia mengerucut menjadi satu misi yaitu bagaimana mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk mengejar kenikmatan hidup yang dimpikannya. Dus, dalam konteks pemikiran ini berjalan paralel dengan sistem kehidupan yang berlaku sekarang ini yaitu sistem liberalisme-kapitalisme yang mana uang/kapital/modal merupakan senjata utama untuk meraih kenikmatan dunia dan sebagai alat untuk mendominasi kepada pihak lain. Uang dijadikan sebagai alat untuk menetukan status sosial seseorang, meningkatkan gengsi dan lambat-laun mereka "golongan yang berpunya" ini akan menjauhi lingkungan sosialnya yang tidak sesuai dengan status sosial mereka sehingga terciptalah eksklusivisme dan sekat-sekat di masyarakat yang merupaka api dalam sekam. Kutipan di bawah ini akan semakin memperjelas akan eksistensi dan kekuatan dari uang/kapital:
"Give me control of a nation's money and I care not who makes the laws". Mayer Amschel Bauer, pendiri The Rothschild Family.
"Permit me to issue and control the money of a nation, and I care not who makes its laws". Anaknya Amschel Mayer Rothschild.
"Who ever controls the volume of money in any country is absolute master of all industry and commerce". President James A. Garfield.
Dari kutipan diatas dapat dibuktikan bahwasanya kekuatan uang/kapital sangat menetukan posisi seseorang. Kapital/uang dapat mengintervensi suatu negara, mengintervensi kekuatan politik, ekonomi, dan segi-segi kehidupan lainnya. Dan uang/kapital bersifat transnasional melintas tanpa batas negara, dan satu hal yang perlu dicermati adalah dalam kehidupan sekarang ini dimana globalisasi menjadi demikian derasnya merasuk ke dalam segi-segi kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak lain isi globalisasi itu sendiri adalah ajaran liberalisme-kapitalisme maka yang paling penting untuk dapat survive dalam sistem kehidupan ini adalah bagaimana manusia itu dapat mengontrol/mengakumulasi uang/kapital sebanyak-banyaknya. Dapat kita lihat bahwasanya konflik sosial, perubahan sosial di berbagai belahan dunia dan hitam-putihnya suatu negara sangat ditentukan oleh segelintir orang yang
menguasai/berkuasa terhadap uang/kapital.
"Give me control of a nation's money and I care not who makes the laws". Mayer Amschel Bauer, pendiri The Rothschild Family.
"Permit me to issue and control the money of a nation, and I care not who makes its laws". Anaknya Amschel Mayer Rothschild.
"Who ever controls the volume of money in any country is absolute master of all industry and commerce". President James A. Garfield.
Dari kutipan diatas dapat dibuktikan bahwasanya kekuatan uang/kapital sangat menetukan posisi seseorang. Kapital/uang dapat mengintervensi suatu negara, mengintervensi kekuatan politik, ekonomi, dan segi-segi kehidupan lainnya. Dan uang/kapital bersifat transnasional melintas tanpa batas negara, dan satu hal yang perlu dicermati adalah dalam kehidupan sekarang ini dimana globalisasi menjadi demikian derasnya merasuk ke dalam segi-segi kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak lain isi globalisasi itu sendiri adalah ajaran liberalisme-kapitalisme maka yang paling penting untuk dapat survive dalam sistem kehidupan ini adalah bagaimana manusia itu dapat mengontrol/mengakumulasi uang/kapital sebanyak-banyaknya. Dapat kita lihat bahwasanya konflik sosial, perubahan sosial di berbagai belahan dunia dan hitam-putihnya suatu negara sangat ditentukan oleh segelintir orang yang
menguasai/berkuasa terhadap uang/kapital.
Comments
Post a Comment