Tulisan ini adalah sebuah resensi (ringkasan) sebuah buku yang berjudul ANGKATAN 66 SEBUAH CATATAN HARIAN MAHASISWA, sebagaimana judulnya buku ini adalah suatu catatan harian dari seorang mahasiswa pergerakan yaitu Yozar Anwar yang mana isi dalam buku ini adalah menceritakan mengenai peristiwa yang berkaitan dengan pergolakan politik di Indonesia pada waktu itu (tahun 1966).
Dimana pergolakan politik tahun 1966 adalah suatu akibat langsung dari peristiwa politik yang mendahuluinya yaitu pemberontakan G 30S PKI atau dikenal dengan nama “Gestapu” (Gerakan September Tiga Puluh) atau dikenal juga dengan nama “Gestok” (Gerakan Satu Oktober). Sebagai akibat dari pemberontakan yang didalangi oleh PKI ini berakibat luas dalam kehidupan sosial-politik masyarakat pada waktu itu. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa pada waktu itu (rezim Orde Lama/Soekarno) telah meluas di kalangan masyarakat terutama golongan pemuda dan mahasiswa.
Sebagai puncak dari ketidakpuasan masyarakat pada waktu itu, pada tahun 1966 terjadilah demonstrasi besar-besaran di Ibukota Jakarta berbagai macam gerakan pemuda ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut, antara lain Organisasi Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GMKI, GAMKI, Pemuda Marhaenis, HMI, GSNI, Pemuda Khatolik, dan organisasi mahasiswa lainnya. Pemuda dan mahasiswa pada waktu itu menuntut diadakannya perubahan secara menyeluruh, hal ini didasarkan pada kondisi politik, sosial, dan ekonomi pada waktu itu yang mana yang dirasakan oleh rakyat adalah suatu gambaran dari suatu rezim (Orde Lama) yang isinya adalah penyelewengan terhadap Pancasila, mempeties-kan Pancasila, demokrasi hanya berupa nama dan rupa, hanya dislogankan, tetapi kenyataannya kosong-melompong.
Cita-cita kemerdekaan, semangat proklamasi 1945 dan semangat jiwa Pancasila telah menyimpang dari kenyataan, segelintir manusia, secara kebetulan memegang tampuk kekuasaan, menjadi lupa daratan. Mereka lupa akan usaha memperbaiki nasib rakyat, mereka lupa akan kekuasaan Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Para pemimpin bagaikan kehilangan pegangan dan tiada lagi memiliki iman. Segelintir manusia hanya asyik memperkaya diri sendiri seraya menonjolkan kekayaan, kemewahan, pesta-pora, dan gossip dengan wanita. Korupsi bukanlah rahasia umum lagi, moral berantakan! Demikian dalam deskripsi Yozar Anwar......(bersambung)
Dimana pergolakan politik tahun 1966 adalah suatu akibat langsung dari peristiwa politik yang mendahuluinya yaitu pemberontakan G 30S PKI atau dikenal dengan nama “Gestapu” (Gerakan September Tiga Puluh) atau dikenal juga dengan nama “Gestok” (Gerakan Satu Oktober). Sebagai akibat dari pemberontakan yang didalangi oleh PKI ini berakibat luas dalam kehidupan sosial-politik masyarakat pada waktu itu. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang sedang berkuasa pada waktu itu (rezim Orde Lama/Soekarno) telah meluas di kalangan masyarakat terutama golongan pemuda dan mahasiswa.
Sebagai puncak dari ketidakpuasan masyarakat pada waktu itu, pada tahun 1966 terjadilah demonstrasi besar-besaran di Ibukota Jakarta berbagai macam gerakan pemuda ikut serta dalam aksi demonstrasi tersebut, antara lain Organisasi Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, GMKI, GAMKI, Pemuda Marhaenis, HMI, GSNI, Pemuda Khatolik, dan organisasi mahasiswa lainnya. Pemuda dan mahasiswa pada waktu itu menuntut diadakannya perubahan secara menyeluruh, hal ini didasarkan pada kondisi politik, sosial, dan ekonomi pada waktu itu yang mana yang dirasakan oleh rakyat adalah suatu gambaran dari suatu rezim (Orde Lama) yang isinya adalah penyelewengan terhadap Pancasila, mempeties-kan Pancasila, demokrasi hanya berupa nama dan rupa, hanya dislogankan, tetapi kenyataannya kosong-melompong.
Cita-cita kemerdekaan, semangat proklamasi 1945 dan semangat jiwa Pancasila telah menyimpang dari kenyataan, segelintir manusia, secara kebetulan memegang tampuk kekuasaan, menjadi lupa daratan. Mereka lupa akan usaha memperbaiki nasib rakyat, mereka lupa akan kekuasaan Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Para pemimpin bagaikan kehilangan pegangan dan tiada lagi memiliki iman. Segelintir manusia hanya asyik memperkaya diri sendiri seraya menonjolkan kekayaan, kemewahan, pesta-pora, dan gossip dengan wanita. Korupsi bukanlah rahasia umum lagi, moral berantakan! Demikian dalam deskripsi Yozar Anwar......(bersambung)
Comments
Post a Comment