Bila melihat judul diatas tampaknya dua ide ini (idealisme-sisi komersil) dalam bermusik adalah dua wajah yang sulit untuk disatukan, bila dilihat dari sudut pandang filsafat Hegelian; tesis-antitesis-sintesis, keduanya memiliki sisi yang berlawanan dan tidak dapat menjadi suatu sintesa. Dalam hal bermusik dengan tujuan komersil maka lagu/musik yang diciptakan akan mengikuti hukum pasar yaitu memenuhi demand pasar akan jenis musik yang sedang digandrungi, bisa diambil contoh adalah musik-musik yang sedang in di Indonesia sekarang ini, yang mana jenis musik/genre Pop menjadi jenis musik yang paling banyak digemari saat sekarang ini. Hal ini dapat disaksikan melalui tayangan-tayangan di televisi dan radio maka, berlomba-lombalah para musisi, solois maupun grup band mencipta lagu dengan nuansa Pop (Popular) dan dengan liriknya yang khas yaitu mengangkat tema-tema tentang cinta/percintaan, meskipun tema ini tidak melulu menjadi dominasi musik Pop melainkan jenis musik lainpun juga mengangkat tema-tema seperti ini. Dalam musik Pop yang paling dibutuhkan adalah bagaimana suatu musik/lagu itu menjadi "easy listening" dengan lirik-lirik yang mudah dicerna/dipahami oleh pendengarnya dan dengan komposisi musik yang tidak kompleks dan ribet seperti musik Rock atau Orkestra. Ukuran keberhasilan musik untuk tujuan komersil adalah tidak beda dengan tujuan perusahaan dalam lingkungan bisnis yaitu profit motive bagaimana lagu tersebut dapat menghasilkan pendapatan/keuntungan yang sebesar-besarnya. Kemudian dari perspektif musik untuk tujuan menyampaikan idealisme sang musisi, maka kesan yang paling kuat dari lagu yang dibuat adalah bagaimana substansi dari lagu tersebut dapat sampai ke telinga pendengarnya dengan harapan si pendengar dapat menilai/mengkritisi terhadap pesan/lirik yang disampaikan oleh sang musisi sehingga tergugah kesadarannya untuk mengambil sikap terhadap lingkungan sosialnya. Ketika seseorang tergugah idealisme/kesadarannya dengan melihat realita kehidupan dan menuangkannya dalam sebuah lagu maka orang tersebut sedang menyuarakan ketidakberesan, sesuatu yang harus dibenahi, suara-suara keluh-kesah masyarakat, sesuatu yang seharusnya dilakukan dalam hidup ini. Di kalangan musisi Indonesia sendiri terdapat musisi-musisi yang dikenal karena sifat lagu yang dibawakannya yang mengandung pesan-pesan idealis dan kritik sosial sebutlah Iwan Fals, Franky Sahilatua, Sawung Jabo, Setiawan Djody, ataupun grup musik Kantata dan untuk musisi luar negeri terdapat nama Bob Dylan. Meskipun begitu musik idealis ini akan susah laku di pasaran hal ini berbanding terbalik dengan jenis musik komersil yang laris-manis di pasaran. Maka hal yang paling baik dilakukan adalah bagaimana mengkombinasikannya (bundling) dalam suatu album yang mana disitu akan terpenuhi kepentingan dari sang musisi maupun kepentingan dari sisi penikmat musik, yang mana musisi tidak sekedar mengejar sisi komersialnya saja tetapi juga membangun sisi idealismenya dalam bermusik, dan bagi pendengarnya sendiri bisa memilih dan memilah jenis lagu yang dingininya. So, komersialisasi musik perlu, but don't forget your idealism!!.
Indonesia menurut J.H. Boeke mengalami dualisme ekonomi atau dua sistem ekonomi yang berbeda dan berdampingan kuat. Dua sistem tersebut bukan sistem ekonomi transisi dimana sifat dan ciri-ciri yang lama makin melemah dan yang baru makin menguat melainkan kedua-duanya sama kuat dan jauh berbeda. Perbedaan tersebut karena sebagai akibat penjajahan orang-orang Barat. Apabila tidak terjadi kedatangan orang-orang Barat mungkin sistem pra-kapitalisme Indonesia dan dunia Timur pada umunya pada suatu waktu akan berkembang menuju sisitem atau tahap kapitalisme. Akan tetapi sebelum perkembangan kelembagaan-kelembagaan ekonomi dan sosial menuju ke arah sama, penjajah dengan sisitem kapitalismenya (dan sosialismenya serta komunisme) telah masuk ke dunia Timur. Inilah yang menimbulkan sistem dualisme atau masyarakat dualisme. Telah diuraikan bahwa ekonomi dualistik atau lengkapnya sistem ekonomi dualistik adalah suatu masyarakat yang mengalami 2 macam sistem ekonomi yang saling berbeda dan berdampi...
id.wikipedia.org Dua hari setelah lebaran di kampungku diadakan “pasar malam” tapi saya tidak melihatnya sebagai sebuah pasar yang seperti biasa kita saksikan sehari-hari. Memang benar, pasar malam di kampungku ini ada juga yang berjualan seperti PK-5, ada yang berjualan mainan anak, pernak-pernik cincin, kalung, gelang, dan sebagainya. Dan ada juga permainan anak-anak seperti kuda putar, yang lucunya tidak digerakkan oleh mesin melainkan oleh manusia yang tidak lain adalah si pemilik wahana mainan itu sendiri yang terdiri atas beberapa orang, mereka bahu-membahu menarik dan memutar “kuda putar” ini selama kurang lebih 5 menit. Namun banyak juga anak-anak yang tertarik mencobanya, sampai-sampai ada yang menangis, ya..namanya juga anak-anak. Yang kedua adalah mainan anak-anak yang saya kurang tahu namanya, semacam “roller coaster” yang kalau kita tidak kuat kita akan merasa pusing setelah mencoba mainan ini, mungkin ini karena faktor ayunannya yang kuat. Nah..selain yang saya ungka...
Jika Komputer anda dirasakan terlalu lama loading alias lemot, itu salah satu tanda bahwa memori komputer yang digunakan rendah, tanpa kapasitas memori (RAM) yang cukup, windows dan program lainnya dapat berhenti bekerja. Untuk mencegah hilangnya informasi dan memulihkan file yang dihapus sementara di komputer, w indows akan memberikan peringatan dilayar bahwa memori komputer kita low . sumber : depositphotos.com Apa Tanda-Tanda Memori Low ? Berikut beberapa tanda yang menunjukkan memori komputer anda low : Apabila anda membuka sebuah program dan responnya lambat atau tampak berhenti merespons. Saat menampilkan menu dan mengklik item, komputer tidak merespon atau mungkin tidak menampilkan semua item. Apabila mengklik suatu menu, layar komputer menjadi kosong Mengapa Memori Komputer Menjadi Low ? Komputer memiliki dua jenis memori yaitu : Random Access Memory (RAM) dan memori virtual. Semua program menggunakan jenis memori RAM, ...
son klo yang cak ini utk deINDIES aku be ye hahahaha
ReplyDelete