Skip to main content

Posts

INKONSISTENSI PDIP SOAL BLT (BANTUAN LANGSUNG TUNAI)

Memasuki masa akhir kampanye, partai-partai politik semakin intens berkampanye. Mereka semakin ekspansif dalam berkampanye, mulai kampanye dari door to door , kampanye massal sebagai bentuk show of force , bagi-bagi hadiah dengan berbagai alasan agar tidak di cap sebagai money poltics , sampai dengan kegiatan-kegiatan sosial berupa berobat gratis, bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam dan sebagainya. Kita lihat di televisi para politisi menyuarakan visi-misi partainya yang isinya adalah bagaimana mereka akan menyejahterakan rakyat, meningkatkan taraf hidup masyarakat dan sebagainya. Dimana-mana rakyat dalam masa kampanye menjadi retorika yang paling populer dan banyak disuarakan oleh partai-partai politik. Demi rakyat…. Demi kemakmuran rakyat… demi kesejahteraan rakyat…. Dan demi-demi lainnya. Begitulah suara-suara yang keluar dari mulut mereka. Ada yang menjanjikan sembako murah, berobat gratis, pendidikan gratis, BBM murah, dan lainnya. Dan materi kampanye yang paling banyak

COMPLAINS CREATE CONFIDENCE

Confidence is the key to gaining a larger proportion of the market share; confidence on the people, the company, and the product. As in most areas of life, we are judged by our performance. Therefore, we must continually improve ourselves, striving to better our past standards, or risk being left behind whilw others move on. For most people, negative feedback and complaints are undesirable. It may be easy to feel confident when the business is doing well, but weshould only be confident about one thing-complaints give us direct and honestappraisal of the health of our business. Costumer complaints serve as the barometer of our business acumen. They are not to be ignored or razionalized away. Instead the astute manager welcomes them as a chance to develop the level of service even further, to streamline difficulties, and to gain more understanding about his customers' need. Complaints represent a rare and valuable opportunity. As such, they deserve your respect and immadiate attentio

TEORI RELASI ANTARA ISLAM DAN NEGARA

Munawir Syadzali dalam Pahrurroji M. Bukhori (2003) mengatakan adanya tiga aliran teori dalam relasi Islam dan negara. Pertama , aliran konservatif , yang tetap mempertahankan integrasi antara Islam dan negara. Menurut aliran ini, Islam telah lengkap secara paripurna dalam mengatur sistem kemasyarakatan yang termasuk di dalamnya masalah politik. baik dengan berusaha tetap mempertahankan tradisi politik dan pemikiran Islam klasik dan pertengahan ataupun dengan berupaya untuk melakukan reformasi sistem sosial dengan kembali kepada Islam secara total dengan menolak peraturan yang dibuat oleh manusia. Kedua , aliran modernis , yaitu aliran yang berpendapat bahwa Islam hanya mengatur masalah kemasyarakatan secara garis besarnya saja. Adapun teknis pelaksanaanya bisa saja dengan mengadopsi sistem lain, sistem Barat, umpamanya. Ketiga adalah aliran sekuler , aliran yang ingin memisahkan antara Islam dengan negara. menurut mereka, Islam sebagaimana agama-agama lainnya, tidak mengatur masalah-

TUJUH KECERDASAN

Haward Gardner dalam Barbara J. Braham di dalam bukunya Frames of Mind , memperkenalkan tujuh kecerdasan yang berbeda. Kebanyakan orang hanya mengetahui sesuatu yang khas sekolah, seperti pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Menemukan semua kecerdasan lainnya dapat mengubah persepsi pribadi yang dimiliki setiap orang, dan membuat mereka terbuka untuk mempelajari apa yang sebelumnya mereka hindari. Pembelajar seumur hidup tahu kekuatan mereka dan memberdayakan semua kekuatan yang dimiliki. Berikut ini adalah tujuh jenis/tipe kecerdasan. 1. Berbakat musik , kecerdasan ini muncul sebelum kecerdasan lainnya dan tidak bernilai budaya tinggi. Jika bakat musik adalah salah satu kecerdasan istimewa anda, anda sadar bahwa anda membawa suara di dalam otak anda. Penggubah lagu memiliki kecerdasan ini, dan kecerdasan ini terutama menggunakan indra pendengaran. 2. Ilmu bahasa , tidak seperti kecerdasan musik, kecerdasan ilmu bahasa muncul lebih lamban dan sering tidak mencapai puncaknya sampai

IDOLA

Banyak orang yang mengidolakan orang lain dan sang idola dijadikan contoh, referensi, role-model , rujukan yang mengilhami dan ditiru oleh sang pengidola dalam bertindak. Idola sendiri bersal dari perkataan "idol" yang berarti berhala (sesuatu yang dipuja). Ada orang yang mengidolakan artis, selebritis, tokoh dunia, pemimpin-pemimpin besar dunia, dan banyak lagi lainnya. Pada dasarnya pengidolaan terhadap seseorang itu terbagi atas dua macam golongan; orang yang mengidolakan seseorang itu dilihat dan dinilainya dari segi permukaan yaitu fisik seseorang, sex-appeal , orangnya gagah, ganteng, cantik, dan sebagainya. Pengidolaan seperti ini penulis sebut dengan "pengidolaan secara kulit", kedua adalah golongan orang yang mengidolakan seseorang itu dinilai dari sisi pengetahuannya, intelektualnya, tentang ide-ide sang idola, dan seterusnya. inilah yang disebut dengan "pengidolaan secara substansi". "Pengidolaan secara Kulit" tidak akan berlangsung la

Globalization and capitalization Sports

At the time of the current exercise is not only as a hobby or a distribution to maintain the body's own health, but was over more entities as one of the industry, the sports industry. There are thousands and even millions of human lives affected either directly or indirectly from the existence of this sports industry. United States as one of the centers of the world of sports industry is one of the most favorite place for those who hang up his life from the business world of sports. For example, an NBA (National Basket Ball Association), rugby and American football has become the industry's leading sports in the country. One attraction of this industry is how the audience is presented with showtimes trick the body of the athlete is. Effect of male, strong, masculine and radiated from this exercise. This is a spectator interest in it is the expression of angry, hysterical, crying, laughter is not a part of the integral of an atmosphere of rivalry. One product that is known spor

INDIE

Secara epistemologi kata-kata indie berasal dari perkataan independent yang artinya kurang lebih sama dan semakna dengan self-governing, able to work alone, self-confident , bebas, berdikari (berdiri di atas kaki sendiri), emansipasi, dan merdeka. Perkataan indie ini identik dan menunjuk kepada suatu perkumpulan atau komunitas dalam masyarakat yang mayoritas anggotanya adalah berasal dari kalangan anak-anak muda terutama yang berdomisili di daerah-daerah urban atau perkotaan. Dalam aktualisasi dan ekspresi dirinya mereka berpegang pada semboyan do it your self dan do what you love . Yang menjadi ciri khas karya mereka adalah karya-karya mereka ini bersifat eksklusif tidak pasaran, limited edition , dan selalu berusaha untuk menciptakan style-style baru yang berbeda dari sebelumnya. Mereka bisa bergerak di bidang fotografi, perancang busana, perancang situs web, membuat baju, celana, aksesoris-aksesoris, film, majalah, pemandu sorak, disc jockey , animator, modifikator, musik, dan

MENANG

Kenapa banyak orang ingin menang Apakah itu hasil akhir kehidupan Kenapa kekalahan menjadi aib Apakah itu kesalahan manusia Demi kemenangan rela membunuh Demi kemenangan rela memperkosa Apa saja akan kamu tempuh Agar kemenangan dapat diraihnya Kenapa kebenaran menjadi aib Sudah tidak pentingkah bagi manusia Apakah kebenaran tinggal kata-kata Dari bibir pemenang-pemenang semu...... Itulah penggalan syair lagu "Menang" dari Iwan Fals yang ingin mengajak kita untuk memandang kehidupan ini secara kritis, bagaimana kita memandang kehidupan dalam konteks hubungan menang-kalah. Banyak kejadian-kejadian di dunia ini yang berakhir dan diakhiri oleh "kemenangan" namun bukanlah kemenangan riil yang di dapat namun hanyalah sebuah "kemenangan semu" yaitu kemenangan yang di dapat dari cara mengancam, teror, kekerasan, penipuan, konspirasi jahat, bahkan sampai membunuh dan menghancurkan sebuah negara yang berdaulat. Pragmatisme untuk mengejar berhala kehidupan ; kekayaa

INDONESIA (2)

Isu SARA terutama isu agama merupakan isu sentral dalam sejarah bangsa Indonesia, kata Soekarno setiap ideologi ada peruncingan, ideologi A (agama) pernah terjadi peruncingan yaitu terjadinya pemberontakan DI/TII, gerakan Kahar Muzakar dan peristiwa Ambon dan Poso. Adalah sangat menarik bila kita analisa kejadian-kejadian tersebut dengan menggunakan kacamata Karl Marx yang mana ia mengatakan bahwa " religion is opium " agama adalah candu, apa maksudnya? Apakah Karl Marx dan para pengikut aliran marxisme/komunisme itu anti Tuhan (atheis)? Soekarno yang mengakui dirinya secara terang-terangan sebagai penganut marxisme mengatakan tidak ada kitab marxis yang mengatakan anti Tuhan, yang tidak mengakui keberadaan Tuhan. Dan dapat kita lihat kondisi objektif bahwa di Uni Soviet/Rusia terdapat bangunan-bangunan tempat ibadah seperti katedral , di Cina banyak terdapat wihara, kuil, masjid, begitupun juga di negara-negara penganut komunisme/marxisme lainnya seperti Kuba, Korea Utara k

INDONESIA

Sejarah mencatat bahwa penjajahan di bumi Indonesia selama 350 tahun telah meninggalkan banyak jejaknya. Peristiwa Mei 1998 yang merupakan simbol tenggelamnya matahari kekuasaan Orde Baru adalah contoh dimana peristiwa kerusuhan tersebut telah memakan banyak korban yang dialami oleh etnis tertentu di negeri ini. Kenapa kemarahan ini ditumpahkan kepada etnis tersebut? jawabannya adalah peristiwa itu adalah cerminan dari suatu realitas sosial masyarakat Indonesia, dimana pada masa itu (Orde Baru) kesenjangan sosial-ekonomi masyarakat begitu parah, segelintir orang menikmati sebagian besar kekayaan bangsa ini dan sebagian besar masyarakat berebut kue yang disisakan oleh para konglomerat-konglomerat serakah. Ketidakadilan ekonomi ini merupakan suatu efek langsung dari strategi pembangunan Orde Baru yang menganut konsep "trickle down effect", yang membesarkan segelintir pengusaha yang nantinya diharapkan dapat memberikan efek-redistribusi kekayaan kepada masyarakat secara keselur

MERINTIS GLOBALISASI MUSIK INDONESIA

Pasca era Orde Baru tahun 1998 gaung kebebasan yang bak air bah telah membanjiri segenap sendi kehidupan di masyarakat dan tidak ketinggalan adalah angin perubahan di bidang industri musik Indonesia. Banyak bermunculan grup-grup band dan penyanyi solo yang menghias blantika musik Indonesia mulai kemunculan Sheila On Seven (SO7), Peter Pan, Padi, hingga kemunculan Changcuters, D'massiv dan banyak lagi lainnya. Jika kita flashback ke belakang dimulai pada masa Orde Lama yang menerapkan suatu doktrin berkebudayaan nasional yang melarang segala bentuk budaya yang tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia maka salah satu dampaknya adalah dilarangnya musik-musik yang berbau asing (kebarat-baratan) seperti yang dikatakan oleh Bung Karno pada waktu itu: "....... Capailah satu negara kesatuan Republik Indonesia, republik yang kuat berwilayah kekuasaan Sabang sampai Marauke, capailah kebudayaan sendiri yang berdiri di atas kaki sendiri, diatas kepribadian sendiri-sendiri. Maka itu he, p

HIRUK-PIKUK KAMPANYE CALEG DAN KEBINGUNGISME DEMOKRASI

Memasuki tahun 2009 ini ada agenda besar yang akan dilalui oleh masyarakat Indonesia yaitu agenda politik, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dan wakil presiden. Dapat kita lihat bersama para calon legislatif (caleg) berlomba-lomba berkampanye merebut simpati masyarakat pemilih. Mulai dari memasang baliho, poster, memasang spanduk, pembagian kartu nama, kunjungan sosial dan bakti sosial, beriklan di televisi, radio dan media cetak serta banyak lagi lainnya. Semuanya itu tentu saja dengan satu maksud tujuan agar masyarakat dapat memilih yang bersangkutan untuk pemilu legislatif nanti. Tidak heran kantor DPR menjadi lengang dikarenakan banyak anggotanya yang mencalonkan diri kembali dan sibuk berkampanye di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Tidak heran kalau kita melihat di jalan-jalan, gang-gang, dan rumah-rumah penduduk menjadi "ramai" oleh atribut-atribut para caleg ini, hal ini lazim terjadi pada masa transisi dari rezim lama ke rezim baru. Selanjutnya para c

TENTANG STRATEGI PEMASARAN

Strategi Pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan pemasaran dan biasanyadikaitkan dengan empat "P" dari bauran pemasaran: product , price , place , dan promotion . Memahami makna sasaran pemasaran yang sesungguhnya dan signifikan akan membantu manajer mengetahui informasi yang mereka butuhkan yang memungkinkan mereka memikirkan dengan seksama implikasi memilih satu posisi atau lebih dalam pasar. Akan tetapi, menemukan kata-kata yang tepat untuk menjelaskan logika dari sasaran dan strategi pemasaran jauh lebih sulit daripada menulis angka-angka pada selembar kertas dan membiarkan strategi itu termasuk di dalamnya. Sistem yang berorientasikan angka-angka tidak akan mendorong manajer untuk berpikir secara terstruktur tentang segmen pasar yang secara strategis relevan. Sistem itu juga tidak akan mendorong adanya pengumpulan, analisis, dan sintesis dari data pasar yang dapat dijalankan. dengan tidak adanya aktivitas semacam itu dalam organisasi, para pembuat keputusan tidak mun

MUSIK: ANTARA IDEALISME DAN KOMERSIALISASI

Bila melihat judul diatas tampaknya dua ide ini (idealisme-sisi komersil) dalam bermusik adalah dua wajah yang sulit untuk disatukan, bila dilihat dari sudut pandang filsafat Hegelian; tesis-antitesis-sintesis, keduanya memiliki sisi yang berlawanan dan tidak dapat menjadi suatu sintesa. Dalam hal bermusik dengan tujuan komersil maka lagu/musik yang diciptakan akan mengikuti hukum pasar yaitu memenuhi demand pasar akan jenis musik yang sedang digandrungi, bisa diambil contoh adalah musik-musik yang sedang in di Indonesia sekarang ini, yang mana jenis musik/genre Pop menjadi jenis musik yang paling banyak digemari saat sekarang ini. Hal ini dapat disaksikan melalui tayangan-tayangan di televisi dan radio maka, berlomba-lombalah para musisi, solois maupun grup band mencipta lagu dengan nuansa Pop (Popular) dan dengan liriknya yang khas yaitu mengangkat tema-tema tentang cinta/percintaan, meskipun tema ini tidak melulu menjadi dominasi musik Pop melainkan jenis musik lainpun jug

FENOMENAL SOSIAL : DUKUN CILIK PONARI

Beberapa waktu belakangan ini kita melihat di media-media terutama televisi sedang gencar-gencarnya memberitkan fenomena sang dukun cilik Ponari yang mempunyai kemampuan mengobati orang sakit dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit melalui media batu yang konon menurut ceritanya kemampuan Ponari ini di dapat setelah ia tersambar petir dan sesaat setelahnya muncullah batu tersebut yang kini dijadikan media pengobatannya, dengan menyelupkan batu tersebut ke dalam gelas berisi air mineral yang kemudian diminum oleh pasiennya begitulah cara Ponari mengobati pasiennya. Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah Ponari menjadi "bintang" di kampungnya, ribuan bahkan puluhan ribu manusia berduyun-duyun antri berdesak-desakan bahkan samapai memakan korban empat nyawa tewas. Apa yang bisa kita pelajari dari fenomena ini? Bila dilihat dari proses terjadinya, maka aroma mistik yang terlihat sangat kuat melekat kepada dukun cilik ini. Ketika seseorang memandang fenomena Ponari dengan

MENGENAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

Hak Kekayaan Intelektual merupakan suatu hak yang berada dalam ruang lingkup kehidupan teknologi, ilmu pengetahuan, maupun seni dan sastra. HKI merupakan hak yang berasal dari kegiatan kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam bentuk ciptaan atau temuan, baik berupa karya cipta seni, sastra dan teknologi. Di Indonesia masalah HKI mulai dikenal dengan menjadi anggota pada : Paris Convention (Konvensi Paris, 1883). Pada konvensi ini yang dibahas adalah masalah kekayaan industri. WIPO ( World Intellectual Property Organization, 1967) adalah organisasi dunia yang menangani kekayaan intelektual dengan tugas melaksanakan pengadministrasian konvensi di bidang HKI; mendorong kerjasama internasional di bidang HKI dan membantu negara sedang berkembang membangun sistem HKI. Pada zaman Hindia Belanda dalam peraturan tahun 1910 HKI disebut hak oktrooi . Menurut peraturan 1910 menyatakan bahwa suatu temuan hendaknya dimintakan paten, segala dokumennya dikirim ke Den Haag.

UANG: BERHALA ABAD MODERN

Bila kita perhatikan aktivitas manusia dalam kesehariannya bisa kita lihat bahwa sesungguhnya manusia itu telah terperangkap ke dalam suatu sistem yang secara sadar ataupun tidak sadar sedang dijalaninya yaitu sistem/paham kebendaan (materialisme) yang mana dalam ajaran ini uang/kapital adalah sebagai alatnya. Bisa kita lihat dalam satu hari 1 x 24 jam, dari fajar terbit hingga matahari terbenam pikiran manusia mengerucut menjadi satu misi yaitu bagaimana mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk mengejar kenikmatan hidup yang dimpikannya. Dus, dalam konteks pemikiran ini berjalan paralel dengan sistem kehidupan yang berlaku sekarang ini yaitu sistem liberalisme-kapitalisme yang mana uang/kapital/modal merupakan senjata utama untuk meraih kenikmatan dunia dan sebagai alat untuk mendominasi kepada pihak lain. Uang dijadikan sebagai alat untuk menetukan status sosial seseorang, meningkatkan gengsi dan lambat-laun mereka "golongan yang berpunya" ini akan menjauhi lingkungan sos

APAPUN MUSIKMU, TERUSLAH BERKARYA !!

Banyak aliran musik yang beredar dan dimainkan di seluruh penjuru dunia. Dari semua jenis aliran musik yang tercipta , tentunya masing-masing memiliki komunitas atau penikmatnya sendiri. Kebanyakan dari mereka (komunitas aliran musik) termasuk "militan" terhadap jenis musik tertentu yang digemari. Terlihat dari gaya hidup ataupun dandanan yang seakan mewakili jenis musik tertentu. Perbedaan dan beragamnya jenis maupun aliran musik ini tentunya memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. Oleh kalangan kritisi musik dunia berbagai jenis aliran musik ini dikelompokkan menjadi genre aliran tertentu, misalnya aliran rock, jazz, dance, pop, dan sebagainya. Yang tentu saja setiap genre tersebut masih terbagi lagi menjadi beberapa turunannya. Setiap orang memiliki kecenderungan untuk menyukai sesuatu, hal ini terdapat juga dalam hal memilih suatu aliran musik dan kegemaran orang akan jenis-jenis musik tentunya akan berbeda-beda. Banyak faktor yang melatarbelakanginya, tapi jen

BISAKAH PRINSIP PANCASILA HIDUP DALAM RUMAH LIBERALISME-KAPITALISME

Pembuktian hipotesis diatas akan memberikan gambaran sesungguhnya tentang posisi masing-masing ideologi baik itu Pancasila maupun Liberalisme-Kapitalisme. Di kehidupan sehari-hari kita disajikan tindakan-tindakan culas yang sudah lazim dilakukan oleh banyak orang di berbagai belahan dunia seperti menyuap, memanipulasi timbangan untuk menangguk untung besar, mencampur produk dengan bahan-bahan berbahaya untuk mengurangi biaya yang berarti meningkatkan laba penjualan, memanipulasi laporan keuangan untuk menghindari pajak, memanipulasi kuitansi, menekan buruh dengan upah yang rendah dan mengeksploitasi tenaganya, pembajakan, iklan yang menyesatkan, kompetisi yang saling sikut dengan menghalalkan berbagai cara, dan masih banyak penyakit masyarakat lainnya yang menghiasi dan menjadi fakta peradaban sekarang ini. Semua kejadian diatas adalah buah dari ajaran liberalisme-kapitalisme. Dalam ajaran liberalisme-kapitalisme manusia didefinisikan dan bertindak sebagai homo economicus yang berarti

ISRAEL VS PALESTINA: PERADABAN DUNIA YANG SEDANG SEKARAT

Sejak akhir tahun 2008 kita disuguhkan oleh televisi dan media massa lainnya pemandangan yang sangat menyesakkkan, holocaust Israel terhadap rakyat Palestina!. Ribuan orang menjadi korban, siang dan malam hujan bom meluluh-lantakkan bumi Palestina, penyerangan membabi-buta Israel bila dilihat dari sudut pandang manapun tidak dapat dibenarkan dan bila dilihat dari kacamata penegakan HAM (Hak Azasi Manusia) maka Israel dapat digolongkan sebagai pelanggar HAM paling berat, penyerangan dan pembunuhan terhadap penduduk sipil terutama wanita dan anak-anak, pemboman Rumah Sakit,tempat ibadah, pemakaman, penembakan wartawan, dokter, pemblokadean bantuan kemanusiaan dan masih banyak lainnya merupakan fakta yang sangat nyata yang sedang berlangsung di depan mata kita! dan atas aksinya ini Israel patut untuk dihadapkan ke Mahkamah Internasional untuk mempertanggungjawabkan tindakannya sebagai kejahatan perang dan lebih-lebih lagi adalah suatu kejahatan terhadap kemanusiaan.PBB sebagai badan duni

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Bila kita kaji dengan lebih mendalam tolak ukur dari terciptanya suatu keberhasilan kinerja dari perusahaan tidak terlepas dari penerapan (GCG) Good Corporate Governance . Dalam diktum Keputusan Menteri Badan Usaha milik Negara Nomor: KEP -117/M-MBU/2002 tanggal 01 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disebutkan bahwa "Prinsip Good Corporate Governance merupakan kaidah, norma ataupun pedoman korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN yang sehat." Lebih jauh lagi disebutkan dalam Surat Keputusan tersebut, " Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas Perusahaan guna mewujudkan Nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan Peraturan Perundangan dan Nilai-nilai etika." Dalam penerapan (GCG) ada bebera
BUDAYA KORPORAT Salah satu isu utama dalam membangun dan memberdayakan BUMN ialah isu tentang budaya perusahaan atau lebih dikenal dengan budaya korporasi. Ada beberapa BUMN yang telah mempunyai budaya perusahaan antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT. Telekomunikasi Indonesia, PT. Pupuk Sriwijaya, PT. Indonesia Power, dan Pertamina. Seberapa pentingkah budaya bagi perusahaan (moeljono 2004) mengatakan bahwa keberadaan suatu perusahaan komersial pada umumnya mempunyai tujuan jangka panjang yang dilandasi dengan motif ekonomi untuk menghasilkan nilai-nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi stakeholders yang meliputi para pemegang saham, karyawan, mitra kerja, dan masyarakat umumnya. Untuk mewujudkan nilai-nilai tambah dan manfaat ekonomi tersebut, perusahaan diharapkan mempunyai visi, misi, strategi, program kerja yang terencana, terfokus, dan berkesinambungan.Pada tanggal 23-25 April 1999 di Cambridge diselenggarakan simposium Cultural Values and Human Progress, American Academy fo